Inter Disebut Moratti Akan Jadi Tim Terbaik Kedua Di Liga Italia
Pernyataan yang cukup menarik dilontarkan oleh mantan Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, belum lama ini. Jika kebanyakan petinggi klub akan mengatakan dengan optimis timnya bakal menjadi nomor satu namun tidak halnya dengan Moratti yang justru menilai bila Nerazurri akan menjadi tim terbaik nomor dua di Liga Italia. Penilaian tersebut memang tidak lepas dari aktivitas Juventus pada bursa transfer musim panas ini.
Sebagaimana yang diketahui tim asuhan Massimiliano Allegri menjadi salah satu tim yang cukup aktif pada bursa transfer musim panas ini. Tercatat peraih scudetto Serie A 2015-2016 ini telah memboyong lima orang pemain baru di antaranya Miralem Pjanic, Medhi Benatia, Dani Alves, Marko Pjaca kemudian yang paling baru adalah Gonzalo Higuain yang didatangkan dari Napoli dengan banderol yang sangat tinggi mencapai 90 juta euro.
Inter Milan sendiri juga telah memperkuat skuatnya dengan merekrut Ever Banega, Cristian Ansaldi dan Caner Erkin. Di samping itu saat ini mereka juga kencang dikabarkan bakal segera menuntaskan proses transfer Antonio Candreva dan Gabriel Santos. Menariknya klub rival lainnya seperti AS Roma, Napoli juga AC Milan masih belum melakukan gebrakan yang berarti pada bursa transfer ini sehingga praktis banyak yang meyakini bila Juventus akan mampu mempertahankan gelar juara mereka melihat pemain-pemain baru yang telah mereka datangkan.
Hal ini juga mendapat tanggapan dari Moratti yang membicarakan soal kans Inter Milan di musim depan. “Sejauh ini dapat kami katakan bila selain Candreva, bila kehadiran Gabigol terkonfirmasi maka Inter Milan di atas kertas akan menjadi tim terbaik yang kedua di Serie A Italia yang sepertinya sudah dimenangi Juventus,” cetus Moratti seperti dikutip La Gazzetta Dell Sport.
“Namun semuanya tentu akan tergantung dari atmosfer yang nanti bakal tercipta di ruang ganti kami,” imbuhnya.
Yang dimaksud oleh Moratti di sini adalah soal spekulasi masa depan pelatih Inter, Roberto Mancini, yang kencang digosipkan posisinya tengah berada di ujung tanduk. “Saya tidak pernah bersikap lunak dalam urusan mengganti pelatih saat dibutuhkan. Namun saya tidak pernah berpikir untuk merevolusi bangku cadangan dalam waktu 20 hari sebelum dimulainya laga,” tutupnya.