Hanya selang dua hari setelah hadir dalam program Mata Najwa yang tayang 19 Desember 2018 lalu dengan tajuk “PSSI Bisa Apa Jilid 2”, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian merealisasikan janjinya memberantas aksi mafia sepak bola dengan membentuk Satgas Anti Mafia Bola.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono menjelaskan satgas ini akan terdiri dari 145 orang yang dibentuk langsung oleh Kapolri. Melalui Surat Perintah Kapolri Nomor 3678 tertanggal 21 Desember 2018, satgas dipimpin Karo Provos Polri Brigjen Hendro Pandowo sebagai ketua dan Brigjen Pol Khrisna Murti sebagai wakil ketua.
Dalam satgas ini akan ada tim penegak hukum yang terdiri dari lima tim yang bekerja untuk Satgas Anti Mafia Bola dan akan mengusut tuntas praktik pengaturan skor (match fixing) sepak bola di Indonesia.
Argo mengakui pembentukkan satgas ini berawal bukan hanya dari kehadiran Kapolri dalam program Mata Najwa. Dalam program Mata Najwa tersebut ada beberapa masukkan dari narasumber yang hadir sehingga Kapolri memerintahkan untuk membentuk satgas tersebut.
Argo juga menyebut Satgas Anti Mafia Bola ini dibentuk atas banyaknya masukkan dari pencinta sepak bola Tanah Air atas maraknya praktik pengaturan skor (match fixing). Setelah dibentuk, satgas akan mengumpulkan sejumlah data awal untuk mencari konstruksi masalah dugaan pengaturan skor tersebut. “Saat ini masih mencari data awal untuk menemukan konstruksi masalah. Pastinya nanti akan ada penegakan hukumnya,” kata Argo, Jumat (21/12/2018).
Pihaknya berharap seluruh masyarakat pencinta sepak bola di Indonesia bisa ikut berperan memberikan informasi apabila mengetahui ada indikasi kasus dugaan praktik pengaturan skor (match fixing).
Untuk itu, pihaknya memberikan call center dengan nomor WhatsApp 081387003310. “Masyarakat yang mengetahui informasi, silakan memberikannya lewat nomor ini. Kami menjamin pemberi informasi akan kami lindungi,” ucapnya.
Satgas Anti Mafia Bola ini tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain seperti PSSI sebagai federasi sepak bola dan klub-klub sepak bola di Indonesia. “Kami akan lihat. Bisa saja kami bekerja sama dengan pihak-pihak lain,” terang Argo.
Author : Ichwan Hasanudin