Ibra pergi, Cavani ingin buktikan skill – saat Zlatan Ibrahmovic ada di PSG, Sulit bagi Cavani untuk berkembang, karena yang selalu jadi targetman bukan dia, melainkan Ibrahimovic. Walaupun begitu Cavani tetap berikan yang terbaik untuk klubnya.
Ibra memutuskan pisah bersama PSG musim depan setelah kontraknya habis. Pemain asal Swedia tersebut bergabung dengan Manchester United.
Kehilangan Ibrahimovic di lini depan tentu jadi tamparan keras untuk PSG di Ligue 1 Prancis mengingat dia adalah pencetakgol tim tersebut dalam 5 musim terakhir, termasuk 50 gol yang dibuatnya.
Edinson Cavani bahkan sempat diisukan akan pergi karena tak puas dengan posisi yang diatur oleh pelatih PSG Laurent Blanc sebelum digantikan Unai Emery. Maka dari itu, kepergian Ibra dapat dijadikan momentum untuk Cavani unjuk menunjukkan kelasnya sebagai Striker Top Eropa.
Berikut ini hasil percakapannya
“Tekanan? Tidak. Setiap pemain punya gayanya masing-masing. Saya tidak merasa tertekan sama sekali. Ini tantangan tersendiri untuk saya, memberikan performa terbaik, memenangi titel juara, mencetak gol demi gol untuk tim serta membantu tim ketika dibutuhkan,” papar Cavani di Soccerway.
“Saya tidak tertekan sama sekali. Saya merasa terhormat bisa jadi salah satu penyerang PSG,” sambungnya.
“Ini tantangan besar yang harus saya hadapi, menjadi bagian dari lini serang PSG di posisi penyerang tengah. Saya akan coba tampil sebaik mungkin dan memenuhi ekspektasi, seperti yang saya selalu coba di musim-musim sebelumnya.”
“Dengan keyakinan pelatih dan klub, saya berharp segalanya berjalan seperti yang kami inginkan.”
“Saya bukan yang utama di lini serang, tapi saya adalah penyerang klub ini yang berharga mahal dan karena berbagai alasan, posisi mainnya selalu berubah-ubah,” tutup pengoleksi 81 gol dari 148 penampilan bersama PSG.