Patrick Kluivert sebenarnya salah satu pemain besar dalam dunia sepak bola dengan 149 gol dan 343 penampilan. Mantan penyerang tim nasional Belanda ini dikenal sebagai bagian dari “Generasi Emas Ajax” era 1990-an, yang mencapai puncaknya dengan kemenangan di Liga Champions UEFA 1995.

Setelah sukses sebagai pemain di Ajax dan Barcelona, Kluivert melanjutkan karirnya sebagai pelatih dengan pengalaman sepak bola yang dimilikinya, mulai dari level klub hingga tim nasional.

Pada 8 Januari 2025 PSSI resmi menunjuk Kluivert sebagai pelatih kepala timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-Yong, menandai babak baru dalam perjalanan sepak bola Indonesia, namun masuknya Kluivert sebagai pelatih mendapat penolakan salah satunya karena isu perjudian Kluivert.

Karier Gemilang Sebagai Pemain

Patrick Stephan Kluivert lahir di Amsterdam, Belanda, pada 1 Juli 1976. Ia berasal dari keluarga yang memiliki darah sepak bola, di mana ayahnya, Kenneth Kluivert, merupakan pesepak bola profesional asal Suriname. Sejak kecil, bakat sepak bolanya sudah terlihat, dan ia mengasah kemampuannya di Akademi Muda Ajax.

Pada usia 18 tahun, Kluivert mencetak sejarah dengan mencetak gol kemenangan bagi Ajax di final Liga Champions UEFA 1995 melawan AC Milan. Momen tersebut menjadikannya salah satu talenta muda paling bersinar di Eropa.

Setelah membawa Ajax meraih berbagai gelar domestik dan internasional, Kluivert pindah ke AC Milan pada 1997, namun hanya bertahan satu musim sebelum hijrah ke Liga Spanyol membela Barcelona.

Di Barcelona, Kluivert menemukan performa terbaiknya. Selama enam musim membela Blaugrana (1998–2004), ia mencetak 124 gol dari 249 penampilan dan menjadi bagian dari tim yang meraih gelar La Liga Spanyol pada 1999.

Di level internasional, Kluivert menjadi andalan tim nasional Belanda dari 1994 hingga 2004. Ia mencetak 40 gol dari 79 laga, menjadikannya salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Belanda.

Selain itu Kluivert pernah tampil di Piala Dunia 1998, di mana ia mencetak gol penting melawan Argentina di perempat final dan menyamakan kedudukan melawan Brasil di semifinal sebelum akhirnya Belanda kalah dalam adu penalti. Di Euro 2000, ia menjadi top skor bersama dengan lima gol, termasuk hat-trick saat Belanda mengalahkan Yugoslavia 6-1.

Memulai Karier Kepelatihan

Pada 29 April 2008 Kluivert mengikuti kursus kepelatihan Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) untuk menjadi pelatih bola profesional.

Lalu, di tahun yang sama Kluivert langsung memulai karir sebagai anggota staf pelatih ruang belakang di klub Eredivisie, dan sempat menjadi asisten pelatih NEC melatih para striker pada Agustus 2010.

Setelah itu pada musim 2011-2012 ia menangani tim muda dan cadangan FC Twente, Jong Twente, dan sukses membawa mereka menjuarai liga cadangan nasional Belanda.

Pada 2012, Kluivert mendapatkan kesempatan besar dengan menjadi asisten pelatih Louis van Gaal di tim nasional Belanda. Ia menjadi bagian dari staf kepelatihan yang membawa Belanda meraih peringkat ketiga di Piala Dunia FIFA 2014.

Setelah sukses bersama Belanda, ia ditunjuk sebagai manajer tim nasional Curaçao, di mana ia membantu negara kecil tersebut mencatat pencapaian terbaik mereka di kualifikasi Piala Dunia, namun Kluivert mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih pada 10 September 2015 dan kembali menjadi pelatih Curaçao pada 24 Februari 2016 pada saat menjelang kualifikasi piala Karibia serta mampu membawa Curaçao lolos Piala Karibia 2017 dan Piala Emas CONCACAF 2017.

Tantangan Baru: Melatih Tim Nasional Indonesia

Pada 8 Januari 2025, PSSI resmi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia. Penunjukan ini menarik perhatian dunia sepak bola Indonesia pasalnya Shin Tae-Yong baru saja dipecat pada 6 Januari 2025.

Pergantian pelatih ini sangat mengejutkan karena Indonesia sedang dalam tren positif di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan hanya terpaut satu poin dengan Australia atau batas tim yang lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Banyak pihak yang menyayangkan hal ini terjadi terlebih Shin Tae-Yong sudah memiliki kecocokan dengan pemain timnas Indonesia.

Kehadiran Kluivert diharapkan membawa perubahan signifikan dalam permainan timnas Indonesia, terutama dalam persiapan menghadapi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Harapan besar disematkan kepadanya untuk meningkatkan kualitas permainan dan membawa Indonesia bersaing lebih baik di level internasional.

Debut Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia terjadi pada 20 Maret 2025 dalam laga tandang melawan Australia. Namun, pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan 5-1 bagi Indonesia. Dengan hasil yang tidak memuaskan, namun Kluivert diyakini memiliki strategi jangka panjang untuk membangun timnas yang lebih kompetitif.